Sabtu, 22 Maret 2014

Puisi masa depan

Masa depan ku impianku

Aku .. memang lah hanya manusia biasa …
Dan aku hanyalah ciptaannya
Tetapi  hanya padamu lah aku berharap ..
Tangan ini ..
Kaki ini ..
Tubuh ini yang engkau berikan padaku ..
Selalu aku gunakan untuk berusaha ..
Walau kegagalan selalu menerpa ..
Tetapi impianku tak akan pernah pudar ..
Yaa .. tuhan
Apakah mungkin aku dapat melangkah ..
Melangkah jadi lebih baik .. dengan tubuh ini
Walau kegagalan yang aku temui ..
Aku tak pernah putus asa ..
Karena aku yakin ..
Setiap langkah dan usahaku ..
Dapat membawa ku untuk mengapai masa depan ku ..
Masa depan ku yang lebih baik ..


Senin, 10 Maret 2014

Induktif

Induksi adalah suatu proses berfikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai suatu corak berpikir yang ilmiah. Induksi tidak akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti oleh proses berpikir yang kedua, yaitu deduksi yang akan dibahas pada bab berikutnya.
Proses penalaran yang induktif dapat dibedakan lagi atas bermacam-macam variasi yang berturut-turut akan dikemukakan dalam bagian-bagian berikut yaitu : generalisasi, hipotese dan teori analogi induktif, kausal dan sebagainya.
1.      Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi. Generalisasi hanya akan mempunyai makna yang penting, kalau kesimpulan yang diturunkan dari sejumlah fenomena tadi bukan saja mencakup semua fenomena itu, tetapi juga harus berlaku pada fenomena-fenomena lain yang sejenis yang belum diselidiki. Generalisasi dapat dibedakan menjadi generalisasi yang berbentuk loncatan induktif dan bukan loncatan induktif.

Deduktif

DEDUKTIF
Pengertian dari paragraf deduktif, yaitu sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas.

Ciri-ciri Paragraf Deduktif
1. Kalimat utama berada di awal paragraf
2. Kalimat utama disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan

 Paragraf+Deduktif

Contoh :
  1. Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
  2. Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre saat sepi pembeli. “Kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas pasiennya berusia tua,” papar Siti.
  3. Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka kita juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerja bakti sangat penting di lingkungan sekolah.

Penalaran

PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdens, shafel muter, salsa (dan Kripton), free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.