A.
KARYA ILMIAH
Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi
tentang serangkaian hasil pemikiran seseorang. Karya ilmiah biasanya diuraikan
dalam bentuk laporan tertulis yang isinya memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim sesuai ketentuan
yang berlaku.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam
tulisan harus
mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang
membuat pernyataan
tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi
ilmiah di mana
pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku,
seminar,
lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang
menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu
penerbitan itu
dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak
diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang
melakukan kegiatan
tersebut.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara
lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat
pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun
pikir dengan unsurunsur
yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan
notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur:
kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan
asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah
kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian
narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi
(alasan).
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya sebagai
berikut:
- Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
- Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif,
yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
- Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup.
- Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap
Ilmiah
a. Sikap Ingin Tahu : apabila menghadapi suatu
masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
b. Sikap Kritis : Tidak langsung begitu saja
menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti –
bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus
diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti
yang kuat.
c. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana
adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya
sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan
kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan
saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen
dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru
dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan
mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah
walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan
penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan
berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal
yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen
orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima
kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Macam-macam Karya Ilmiah
* Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah
popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab,
ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer
karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca
khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel
ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah.
Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan
keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
* Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa
pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi,
atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada
jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang
tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena
itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah
artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot.
Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli
dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan
artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf
internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal
internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
* Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat
Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari
profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan
penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan
berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan
metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan
berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat
penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru
tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
* Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya
lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan
pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu
atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada
metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,
mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan
rekomendasi.
* Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk
melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit
semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang
lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik
berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di
laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis
hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
* Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah.
Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis
untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk
tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari
susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
* Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir
tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir
deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini
belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan
atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya.
Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi.
Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
B.
KARYA ILMIAH POPULER
Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang
ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan
ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan
ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan
sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani
(2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan
gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat
dan menarik untuk dibaca.
Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah
populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu
tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah
dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata
ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam
Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai
orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada
umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan
bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat
pembacanya yang begitu beragam.
Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah
yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta
disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan
bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur
tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan
pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi
pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana
mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah
Ø Masalah Empirisme.
Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan oleh
pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat
tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang
standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.
Ø Masalah Retorika. Retorika
maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui tulisan tertuang dalam
bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi, pola penyajian data
pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu argumentasi. Dalam karya
ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan dengan
retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis wacana.
Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan kata
(diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan
jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana tersebut meliputi
empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik memilih urutan
penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya tulisan.
Ø Masalah Linguistik.
Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada empat
hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan
mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam
bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat
majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik,
benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan
menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam
penggunaan kata asing.
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni
(skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian
yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan
sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer
ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat
umum.
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer
cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya.
Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang
ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak
ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya
ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita
jumpai pada majalah, koran atau tabloid.
Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki
ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
§ Struktur
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian
inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
§ Komponen
dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
§ Sikap
penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal .
§ Penggunaan
bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri
karya Ilmiah yaitu:
1. Dari
segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan,
deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
2. Pengetahuan
yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau
pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
3. Sebuah
karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam
penulisan.
4. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di
samping istilah yang bersifat denotatif.
5. Sistematika
penulisan mengikuti cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut
Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:
1. Bahan
berupa fakta yang objektif
2. Penyajian
menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas,
disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap
penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4. Penyimpulan
dilakukan dengan memberikan fakta.
Sementara itu karakteristik karangan ilmiah populer
yaitu:
1. Apabila
pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin
ilmu, maka pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau
profesional dalam bidang lain.
2. Apabila
penulis artikel jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia
bekerja serta kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer
menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
3. Apabila
artikel jurnal ditulis dengan gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional)
demi objektifitas, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal,
anekdot, personal, serta menghibur.
4. Apabila
artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang
serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan
kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
5. Apabila
artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka
agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya
tidak meyertakan informasi-informasi tersebut.
6. Apabila
artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan
ilmiah populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto,
dll.
Apabila kebenaran isi artikel jurnal dievaluasi
melalui reviu oleh sejawat atau dewan pakar sebagai “referee”, maka
pertanggungjawaban isi karangan ilmiah populer cukup diberikan oleh editor
majalah.
C.
KARYA NON-ILMIAH
Karya non-ilmiah sangat bervariasi topic dan cara
penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan
fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau
abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol,
tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan
untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian
imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.
Reff :
0 komentar:
Posting Komentar