Penderitaan termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko”
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya,
tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Penderitaan yang terjadi
pada manusia sangat berpengaruh terhadap kejiwaan dan keselarasan hidup dari
manusia tersebut dan biasanya manusia lebih suka menyalahkan Tuhan yang
menyebabkan segala penderitaan yang terjadi kepadanya sehingga ada yang
menjauhkan diri dari Tuhan dan mengambil jalan keluar dengan bunuh diri.
Sebenarnya yang harus dilakukan saat kita sedang memiliki masalah adalah dengan
menghadapinya lalu mencari jalan keluar yang terbaik dan mengambil segala kesimpulan
yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran dalam menjalani hidup ini.
Pengalaman saya tentang
manusia dan penderitaan adalah banyaknya kasus dalam kehidupan sehari-hari
sungguh memperihatinkan, karena adanya jurang perbedaan antara kaya dengan miskin
sangat lebar. Ini yang bisa mengancam integrasi sosial antara masyarakat,
bahkan menimbulkan disintegrasi bangsa bila tidak segera diatasi, contohnya :
Kasus yang
tergolong ”kecil” dan dialami orang awam, anak-anak, remaja, atau orang miskin/lemah
seperti ini memberi pelajaran berharga bagi publik bahwa hukum dan pengadilan
negara itu amat esoterik, hanya dapat dipahami oleh profesional di bidang
hukum.
Logika awam tak
mencukupi untuk memahami bahasa, istilah, konsep, dan berbagai doktrin hukum
positif yang berlaku di dunia pengadilan.agar penderitaan ini tidak terus
terjadi maka Keadilan sosial harus diperjuangkan untuk dua hal:
· Pertama, melakukan
koreksi dan perbaikan terhadap kondisi ketimpangan yang dialami kaum lemah
dengan menghadirkan institusi-institusi sosial, ekonomi, dan politik yang
memberdayakan.
· Kedua, setiap aturan
harus memosisikan diri sebagai pemandu untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan
untuk mengoreksi ketidak-adilan yang dialami kaum lemah.
kesimpulan :
Yang dapat disimpulkan adalah bahwa kehidupan manusia tdaklah
hanya ada penderitaan dan kepedihan yang mewarnai kehidupan ini tetapi ada juga
kebahagiaan. Dan yang terpenting dari hal itu adalah mengambil kesimpulan yang
benar dan menjadikannya sebagai pengalaman untuk menjalani hidup ini.
Saran
:
Untuk lebih mudah menerima segala kesedihan dan penderitaan hidup
kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan berserah diri dan menerima
segala sesuatu yang ada dengan syukur selalu. Karena dalam masalah yang ada
saya yakin ada makna yang tersembunyi didalamnya sehingga kita harus membuatnya
menjadi pengalaman hidup.
0 komentar:
Posting Komentar